Hasil Kayu
POTENSI HASIL HUTAN KAYU
Jenis-jenis hasil hutan kayu yang dimanfaatkan di Kabupaten Waropen terdiri dari Kelompok Meranti, Rimba Campuran dan Kayu Indah. Kelompok Meranti terdiri dari; Matoa (Pometia spp.), Merbau (Instia spp.), Mersawa (Anisoptera spp.), Kenari (Canarium spp.), Nyatoh (Palaquium spp.), Resak (Vatica spp.), Pulai (Alstonia spp.), Damar (Agathis spp.), Araucaria (Araucaria spp.), Kapur (Dryobalanops spp.), Batu (Shorea spp.), Mangga hutan (Mangifera spp.), Celthis (Celthis spp.), dan Kayu Cina (Podocarpus spp.).
Kelompok Kayu Campuran terdiri dari; Ketapang, Binuang, Bintangur, Terentang, Bipa, Kayu Bugis, Cempaka, Pala hutan. Kelompok Kayu Indah terdiri dari jenis; Dahu (Dracontomelon spp.), Linggua (Pterocarpus spp.), dan Kuku. Potensi kayu ini sudah dimanfaatkan/ diusahakan dalam bentuk Ijin Pemungutan Hasil Hutan Kayu (IPHHK).
Total potensi hutan di Kabupaten Waropen meskipun secara fisik cukup besar namun kurang ekonomis karena potensi per hektarnya sangat rendah yaitu 35 m³/ha untuk jenis komersial dan 61 m³/ha untuk semua jenis. Selain potensinya sangat rendah, sebagian besar kayunya terdiri dari jenis-jenis yang belum dikenal dipasaran (belum komersial), keadaan topografinya sangat berat dan pada sebagian besar wilayahnya tidak terdapat sungai yang dapat dijadikan sarana angkutan sehingga biaya eksploitasinya menjadi sangat tinggi. Sebagai perbandingan terhadap daerah lain potensi rata-rata per hektar tertinggi di Kalimantan yaitu 84 m³/ha (komersial) dan 90 m³/ha (semua jenis) disusul Sumatera yaitu 64 m³/ha (komersial) dan 79 m³/ha (semua jenis) dan Sulawesi untuk komersial dan semua jenis berturut-turut 44 m³/ha.